Analisis Jurnal

FORMAT ANALISIS JURNAL

JudulJurnal      : The 2014 Ebola virus disease outbreak in Pujehun, Sierra Leone: epidemiology and impact of interventions
Tahun              : 2015
Penulis             : Marco Ajelli, Stefano Parlamento, David Bome, Atiba Kebbi, Andrea Atzori, Clara Frasson, Giovanni Putoto, Dante Carraro and Stefano Merler

NO
ITEM
ANALISIS
ISI
HASIL ANALISIS
1.
Judul
2014 virus Ebola wabah penyakit di Pujehun, Sierra Leone: epidemiologi dan dampak intervensi
(2014 virus Ebola wabah penyakit di Pujehun, Sierra Leone: epidemiologi dan dampak intervensi)

Saat ini virus ebola merupakan trending topik yang paling banyak di bicarakan. Karena dampak yang di timbulkan dari penyakit ini mampu membuat penderita meninggal dunia.
2.
Introduction
 Penyakit virus Ebola (EVD) epidemi di Afrika barat pertama kali terdeteksi pada Maret 2014 Guinea. Dengan total 28.220 kasus yang dilaporkan dan 11.291 kematian dilaporkan (seperti yang dilaporkan oleh WHO pada September 16, 2015), wabah EVD terbesar yang pernah didokumentasikan , penyakit menunjukkan potensi yang merusak. Pada bulan Juli 2014, wabah lokal mulai di kabupaten Pujehun, Sierra Leone, dan pada tanggal 10 Januari 2015, kabupaten adalah orang pertama yang dinyatakan Ebola bebas oleh otoritas lokal. Istirahat out terpengaruh daerah yang sangat terisolasi dan, khususnya, dua kecil, daerah ketat terhubung, yaitu Zimmi (sebuah kota pedesaan) dan Dumagbe (desa).

Deteksi dini kasus, isolasi, pelacakan kontak, penguburan aman, kesadaran penduduk , dan kepatuhan, semua faktor penting untuk mengurangi atau mengandung EVD, yang diimplementasikan selama epidemi di Afrika Barat, meskipun dengan derajat yang berbeda dari keberhasilan. Sebagian besar analisis yang dilakukan sejauh ini berdasarkan time series kasus dan pada informasi tion hampir tersedia tentang kedua karakteristik lokal dari transmisi EVD dan tindakan intervensi dilaksanakan.

Penyakit Virus Ebola/Ebola Virus Disease (EVD), dikenal juga sebagai demam berdarah Ebola, merupakan penyakit mematikan pada manusia. Wabah EVD terjadi terutama di desa-desa terpencil di Afrika Tengah dan Barat (dekat hutan  tropis). Virus ini ditularkan kepada manusia dari hewan liar dan menyebar dalam populasi manusia melalui penularan dari manusia ke manusia. Kelelawar buah dari keluarga Pteropodidae dianggap host alami virus Ebola. Belum ditemukan   vaksin datau pengobatan khusus atau vaksin penyakit ini
Ketika masuk ke dalam tubuh manusia, virus Ebola akan mengalami masa inkubasi selama 2 hingga 21 hari. Namun, beberapa kasus menunjukkan bahwa inkubasi virus tersebut terjadi dalam tempo 5 hingga 10 hari saja. Oleh sebab itu, waspadai virus mematikan ini karena ketika Anda terinfeksi, kesempatan hidup hanya 90% alias tidak ada.

3.
Theory
Pada bulan Juli 2014, wabah penyakit virus Ebola (EVD) mulai di kabupaten Pujehun, Sierra Leone. Pada tanggal 10 Januari 2015, kabupaten adalah orang pertama yang dinyatakan Ebola bebas oleh otoritas lokal setelah 49 kasus dan tingkat kematian kasus 85,7%. The Pujehun wabah merupakan kesempatan berharga untuk meningkatkan tubuh bekerja pada karakteristik transmisi dan efek dari intervensi kontrol selama 2014-2015 EVD epidemi di Afrika Barat.


Penyakit ebola menular dapat menular dengan cepat dan mudah. Berikut ini merupakan beberapa cara penularan penyakit ebola : Penyakit ebola dapat ditularkan melalui kontak langsung dengan penderita, Menular melalui cairan tubuh, seperti keringat dan air liur, Menggunakan jarum suntik bersama orang yang sudah terinfeksi virus Ebola, Penularan dapat pula terjadi dari pasien penderita pada dokter yang menangani melalui sentuhan kulit. Oleh sebab itu, gunakan selalu masker dan sarung tangan saat memeriksa pasien penderita penyakit ebola, Air seni menjadi salah satu media penularan penyakit ebola


4.
Methodology
Dengan mengintegrasikan register rumah sakit dan pelacakan kontak data formulir dengan pekerja kesehatan dan wawancara penduduk setempat, kami direkonstruksi rantai transmisi dan menyelidiki periode waktu kunci dari transmisi EVD. Dampak dari tindakan intervensi telah dinilai dengan menggunakan model transmisi microsimulation dikalibrasi dengan data yang dikumpulkan.




Dalam penanganan penyakit ebola memang di butuhkan peninjauan dari brbagai faktor. Misalnya pendataan kesehatan terhadap masyarakat atau wilayah, guna mengetahui apakah ada kemungkinan terjadinya atau terjangkitnya penyakit virus ebola. Kemudian jika ada masyarakat atau wilayah yang terjangkit virus ebola, maka disusun mekanisme pencegahan atau meminimalisirkan semakin besarnya penyebaran virus ebola dengan kalibrasi data yang di peroleh.
5.
Result and Discuss
Periode waktu Key Masa rata inkubasi adalah 9,7 hari (kisaran, 6-15 hari). Mean waktu dari timbulnya gejala untuk rawat inap adalah 4,5 hari (kisaran, 1-9 hari), dengan tidak ada perubahan yang signifikan secara statistik dari waktu ke waktu. Waktu yang berarti mati setelah masuk ke rumah sakit adalah 3,1 hari (kisaran, 0-8 hari), dan rata-rata waktu untuk debit 7,0 hari (kisaran, 3-12 hari). Waktu yang berarti mati setelah onset gejala adalah 6,6 hari (kisaran, 0-22 hari) untuk kasus-kasus di rumah sakit dan 5,8 hari (kisaran, 1-9 hari) untuk kasus unhospitalized, dan rata-rata waktu untuk debit adalah 10,4 hari (kisaran, 1 -15 hari). Interval seri mean diperkirakan adalah 13,7 hari (kisaran, 2-18 hari).
Di Sierra Leone, proporsi kasus EVD pelaporan setelah menghadiri pemakaman dalam waktu 1 bulan gejala onset telah menurun dari sekitar 30% pada bulan Mei-September 2014 menjadi kurang dari 20% bulan Oktober 2014-Januari 2015. Di kawasan Pujehun, penguburan masyarakat bisa memberikan kontribusi untuk transmisi infeksi hanya dalam tahap sangat awal wabah. Faktor-faktor lain bisa membuat penahanan bahkan lebih menantang di daerah yang berbeda; di sini, wabah menyebar di daerah ical geograph- sangat terisolasi, sehingga membuatnya lebih mudah untuk mencegah menyebar ke desa-desa lain (misalnya cek EVD di penghalang jalan di sekitar Zimmi dan Dumagbe). Ukuran populasi kecil dari dua desa yang paling terkena dampak berkontribusi penyelidikan kontak sukses, yang kemungkinan lebih menantang dalam konteks perkotaan

Oleh karena itu perlunya kita mengetahui gejala dari penyakit ebola. Supaya petugas kesehatan dapat melakukan tindakan yang benar.  Sedangkan masa inkubasi, yaitu  interval waktu dari infeksi virus sampai timbulnya gejala, adalah 2-21 hari. Gejala parah sering ditandai demam mendadak, kelemahan yang sangat, nyeri otot, sakit kepala dan sakit tenggorokan. Hal ini juga diikuti dengan muntah, diare, ruam, gangguan fungsi ginjal dan hati, dan dalam beberapa kasus, terjadi perdarahan internal dan eksternal. Pada pemeriksaan laborat ditemukan penurunan tajam sel darah dan trombosit serta terjadinya peningkatan enzim hati. Seseorang bisa menularkan virs ebola selama darah dan sekresi mereka mengandung virus. .
Jika masyarakat, tenaga kesehatan  atau penderita mengetahui akan gejala-gejala yang di timbulkan dari penyakit ebola. Hal ini memungkin akan adanya tindakan yang akan dilakukan.
6.
Summary
Masa rata inkubasi adalah 9,7 hari (kisaran, 6-15). Tingkat rawat inap adalah 89%. Mean waktu dari timbulnya gejala untuk rawat inap adalah 4,5 hari (kisaran, 1-9). Interval seri rata-rata adalah 13,7 hari (kisaran, 2-18). Distribusi jumlah kasus sekunder (R0= 1,63) baik dilengkapi dengan distribusi binomial negatif dengan parameter dispersi k = 0,45 (95% CI, 0,19-1,32). Secara keseluruhan, 74,3% penularan terjadi antara anggota keluarga yang sama atau keluarga diperpanjang, 17,9% di masyarakat, terutama antara teman-teman, dan 7,7% di rumah sakit. Jumlah rata-rata kontak diselidiki per kasus EVD dibangkitkan dari 11,5 pada bulan Juli sampai 25 September 2014. Secara total, 43,0% dari kasus yang terdeteksi melalui investigasi kontak. Simulasi model menunjukkan bahwa faktor yang paling penting yang menentukan kemungkinan eliminasi penyakit adalah jumlah tempat tidur EVD, rata-rata waktu dari onset gejala isolasi, dan rata-rata jumlah kontak ditelusuri per kasus. Dengan asumsi tingkat dan waktu intervensi yang dilakukan di Pujehun, estimasi probabilitas menghilangkan wabah EVD dinyatakan besar dekat 100%.
Antara 2 dan 21 hari usai terinfeksi, penderita mulai merasa lemah. Mereka mengalami demam, sakit kepala dan nyeri otot. Lalu mereka kehilangan nafsu makan, keram perut, diare, muntah dan mengalami gangguan koagulasi. Setelah itu virus menyerang kanal usus lambung, limpa kecil dan paru-paru. Ini semua bisa menyebabkan kematian pasien yang terinfeksi.
Belum ada vaksinasi untuk mencegah Ebola. Begitu virus berada di dalam tubuh, pasien tidak bisa disembuhkan dengan obat. Tidak ada terapi bagi virus Ebola. Satu-satunya cara tidak tertular adalah dengan mengikuti pola hidup higienis. Misal jikai rumah sakit seperti mengenakan sarung tangan dan karantina.
7.
Hal Baru Yang Peroleh
Ebola adalah penyakit menular yang bisa berakibat fatal. Gejala awal adalah demam mendadak, nyeri otot, kelelahan, sakit kepala, dan sakit tenggorokan. Ini diikuti dengan muntah, diare, ruam dan perdarahan - baik internal maupun eksternal - yang dapat dilihat pada gusi, mata, hidung dan di tinja. Pasien cenderung meninggal karena dehidrasi dan kegagalan organ. Dalm jurnalini dijelaskan bahwa yang terjadi di Afrika barat pertama kali terdeteksi pada Maret 2014 Guinea. Dengan total 28.220 kasus yang dilaporkan dan 11.291 kematian dilaporkan (seperti yang dilaporkan oleh WHO pada September 16, 2015), wabah EVD terbesar yang pernah didokumentasikan, penyakit menunjukkan potensi yang merusak.
Penyakit ini menular dengan cara kontak langsung dengan langsung dengan faktor utamanya adalah melalui tempat tidur yang terjadi Pujehun, Sierra. Oleh karena itu pentingnya peran petugas kesehatan dalam memberikan pelayan kepada penderita virus ebola ini. Pendataan kesehatan masyarakat, penguburan yang layak terhadap orang meninggal yang menderita penyakit ebola maupun yang tidak.

8.
KemungkinanPenerapan di Indonesia (Jelaskanalasannya)
Mengingat penyakit ini dapat menyebabkan kematian dan sudah menyebar keseluruh dunia bukan tidak mungkin akan terjadi juga di Indonesia. Oleh karenanya harus ada tindakan dari tenaga dinas kesehatan seperti perlunya penyuluhan terhadap masyarakat tentang penyakit ebola agar masyarakat bisa mengerti, pendataan kesehatan masyarakat, tata cara penguburan orang yang sudah meninggal baik itu yang terjangkit virus ebola maupun yang tidak. Hal ini sanga tefektif untuk menanggulangi penyakit atau virus dari ebola.













Contoh Soal
1.       Virus ebola pertama kali di temukan di...
a.     Spanyol
b.    Amerika Latin
c.    Afrika

2.       Gejala yang di timbulkan dari penyakit ebola adalah...
a.    ganguan pada penglihatan, kram pada otot kaki, nyeri tulang
b.    demam selama lebih dari 3 hari, batuk berdahak, flu, keram perut
c.     demam, sakit kepala dan nyeri otot, kehilangan nafsu makan, , diare, muntah dan mengalami gangguan koagulasi

3.       Reservoir pertama dalam penularan penyakit ebol adalah....
a.    Manusia
b.    Lingkungan
c.    Hewan

4.      Hewan penular virus ebola adalah...
a.       Sapi
b.      Kerbau
c.       Kelelawar

5.      Penularan umum penyakit atau virus ebola yang terjadi di Pujehun, Sierra adalah
a.       Makanan
b.      Sentuhan
c.       Tempat tidur bekas penderita














DAFTAR PUSTAKA





Komentar

Postingan Populer